Ketika Perpisahan Datang #Diary13

    Yang hidup akan mati, yang muda akan tua, yang bertemu akan berpisah. Perpisahan adalah hal pasti, cepat atau lamat. Pergi atau ditinggalkan. Bahkan terkadang kita tidak bisa memilih. Inilah beberapa patah kata tentang perpisahan, sebagai penutup narasi cerita bersambung dari 13 diary. 

    Berbicara tentang perpisahan, banyak hal yang bisa diceritakan. Walaupun sebenarnya begitu berat untuk diungkapkan. Mengingat perisahan adalah situasi mengingat rasa sakit. Bagiku berpisah adalah merauh luka dengan sengaja, lalu berharap suatu saat nanti bisa sembuh. Tapi sayang, melupakan tidak semudah mendapatkan mie instan bagiku.

    Aku pernah berbicara tentang bertemu dan berpisah pada teman-temanku, pada masa naif dulu aku pernah berkata bahwa "segala yang bertemu pasti nantinya akan berpisah. Maka jangan terlalu dekat, bila tidak ingin luka yang ditanggung menjadi berat". Tentunya aku berkata begitu untuk mengingatkan diriku sendiri, agar tidak terikat pada apapun dan akhirnya  sulit melepaskan. Namun, tentu saja, waktu dan momentum berkata lain. terkadang aku tidak bisa menahan rasa untuk merangkul dan menghangatkan perkumpulan. Justru hal ini berlawanan dengan prinsip yang kukatakan di awal.

    Ku yakin siapapun pasti mengalami perpisahan, apapun bentuknya, pada siapapun itu. Teman sekolah, squad main, geng kumpul, apapun itu, pasti nantinya akan berpisah. Terutama bagiku, seseorang yang tak bisa terlalu lama nyaman di satu tempat.

    Entahlah, bagiku menjadi asing adalah hal yang mudah dilakukan. terkadang aku juga tak mengerti mengapa. Satu waktu aku adalah manusia yang mudah akrab dengan seseorang, namun satu waktu aku juga adalah orang yang mudah menjadi asing. Kontradiksi kan?

    Rasa tidak nyaman dari berpisah datang itu datang setelahnya. Banyangkan banyak hal-hal yang berubah setelah berpisah. Misalnya, awalnya kamu sering berkumpul bersama temanmu di kampus. Mungkin setiap malam mengobrol tentang apapun. menjalani hal baik bahkan buruk bersama. Namun suatu ketika kau harus pergi dari tempat tersebut dan menghilangkan kebiasan-kebiasaan lamamu. Awal yang kau rasakan adalah kekosongan, merasa aneh, gabut, dan bingung gelisah harus melakukan apa. Sedangkan di tempat barumu tidak bertemu dengan orang-orang seperti temanmu dulu. Maka saat ini lah rindu datang dan menggerogoti ingatan. kau akan teringat masa-masa indah yang dilalui bersama temanmu dulu, selagi kau mengingatnya kau sedang duduk sendirian dan hampir meneteskan air mata karena rindu. Inilah hal yang menyakitkan dari berpisah.

    Beberapa orang benci perpisahan, berci zona baru, benci berpergian, dan benci sendirian. Menjadi terasing memang tidak nyaman, beradaptasi kembali dengan dunia baru, mencari lagi yang satu frekuensi denganmu, dan membuat tempat menjadi nyaman kembali. Seperti membangun sesuatu dari Nol lagi. Maka dari itu, ada beberapa orang yang memilih untuk tinggal dan tidak pergi kemana-mana, menjadikan mereka rumah untuk orang yang berpergian.

    Belum lagi berbicara perpisahan dua insan sebagai sepasang kekasih, ini tentu akan sangat panjang dan tak berujung. Dari beberapa cerita berpisah, yang paling dramatis adalah berpisahnya sepasang kekasih, karena perpisahannya selalu menyisakan masalah, jika tidak bermasalah tidak mungkin berpisah. Berbeda dengan perpisahan pertemanan, perpisahan pacaran terkadang meneteskan air mata dan menggores luka yang tidak kecil. Banyak yang bisa diceritakan dari kisah seperti ini, karena tentunya kalian bisa menemukan ceritanya pada setiap orang, yang terkadang satu sama lainnya tidak jauh berbeda.

    Setelah mengalami begitu banyaknya peristiwa bertemu dan berpisah, lambat laun aku belajar. Bahwa "Jika kita kehilangan sesuatu yang berharga, yakinlah suatu saat akan bertemu dengan hal yang baru dengan sama nilainya. Di suatu waktu di tempat lainnya, banyak hal baik menunggu, maka jangan takut untuk pergi". Dari pernyataan di atas, tersurat bahwa yang paling sering pergi dan meninggalkan adalah diriku sendiri. Ya, seperti yang aku bilang bahwa aku terbiasa untuk mencari tempat baru ketika kenyamanan mulai datang di tempat lamaku. Walaupun aku tau, rasa rindu yang datang nanti pasti takkan bisa terobati.

    Banyak hal-hal yang kusesalkan dari perpisahan, namun lebih banyak lagi yang kusyukurkan dari pertemuan. Setiap orang nantinya akan menemukan jalannya, biarkanlah berjuang, sehingga mungkin suatu saat nanti bertemu di titik bahagia masing-masing. Apapun yang pernah ditemui, pastikan jadi kenangan dan disimpan rapih dalam ingatan. Berusaha agar tidak melupakan, agar nantinya bisa bercerita kembali sambil duduk menyeduh kopii. Yang pergi pasti terganti, yang ditinggalkan jangan sampai dilupakan. Sampai bertemu suatu saat nanti, perjalanan ini kucukupkan. Sekian.

(isnonuggraha)

***

Posting Komentar

0 Komentar