Rasa Sang Sunyi

 

Rasa Sang Sunyi

     Ia berteriak menyaksikan apa yang ia tak mau saksikan. Ia masih ingin bergembala di dunia hayalnya. Menunggu domba itu membiak seisi dunia. Namun pagi terlalu cepat membangunkannya. Ia belum siap menyaksikan. Bahkan kenyataan melampaui hayalnya. Hal yang tak pernah terbayang sebelumnya. Kini Ia terbangun dan terguncang keadaan nyatanya. Bahwa dunia telah menghimpitnya. Kini ingin mengasingkannya dari keadaan.

     Entah di mana salah. Entah di mana Ia lewatkan cerita itu. Tapi yang jelas, ia banyak melewatkan. Kini Ia tersesat dalam dunia nyata. Bahkan di hayalnya pun berkabut kisah mereka. Yang dicinta tak mau mencinta, malah mencinta yang lainya. Dia dan yang lainya sama cinta. Cerita ini terlalu lucu. pantas ditertawakan hingga menangis darah, dan menangis hingga tersenyum. karena mengerti dengan keadaan.

     Tak mungkin sekarang memisahkan dunia hayal ini dengan nyatanya. Karena bagai cetakan dunia nyata di hayalpun  makin menjelma. Menjadi sosok yang lebih menakutkan. Bahkan melampaui dunia nyatanya. Racun mengotori hayalnya, tak bisa ia bersihkan. Masih bergelut dengan kabut itu. Meraba, ah ia maju kedepan. Meski ada jurang sekalipun ia tak tau. Ia tak melihat pemandangan. Ia melihat kabut kotor yang menghalangi pemandangannya. Yang menghalangi sesuatu. dan akhirnya merusak hayalnya di dalam dunia hayal yang dihayalkan si penghayal.

     Segala yang diceritakan telah terjadi. Sulit dicerna namun semua diceritakan. Tak mudah memang. memahami cerita ini dan cerita penghayal. tapi memang begitu keadaannya. Ia ditusuk oleh dua orang yang sedang saling cinta tanpa menusuknya. Mengiris hati tanpa mengiris dan memegang benda tajam lainya. Pada intinya ia melihat seseorang yang disayanginya bersama orang lain yang mana mereka saling cinta.

Posting Komentar

0 Komentar