Kotak Kenangan #Diary07

 Kotak kenangan


Aku punya sebuah kotak yang berisi berbagai barang yang bentuknya kecil-kecil, lebih mirip seperti cendramata. Selalu tersimpan di dalam kamar, di sebuah lemari. Kotak yang terbuat dari kardus bekas, kurangkai menjadi sebuah kotak untuk menyimpan sisa kenangan, Ku beri nama sebagai Kotak Kenangan.

Apa itu kotak kenangan?

Coba bayangkan, ingatan masa kecil kamu bersama teman. Ketika masih bermain bersama. Mainan yang sering dijadikan rebutan, sebuah peran menjadi sebuah pertikaian, atau sebuah olok-olokan yang akhinya jadi tangisan. Ketika berada pada masa itu, pastinya hatimu sedang kalut carut marut, emosi berkumpul, meledak menjadi air mata. Namun kemudian, ketika kamu sudah cukup dewasa memahami keadaan, setidaknya kamu akan tertawa mengingatnya. Apalagi mengingatnya bersama teman masa kecilmu, pastinya sangat bahagia sekali. Namun kawan, kemudian hari ketika kamu sudah memiliki buah hati, dan kamu melihat kembali kenanganmu. Saat itu kau sudah jauh dari masa-masa kecilmu. Bukankah sangat tepat waktunya untuk merasa haru?

Bagiku, kenangan adalah salah satu harta karun yang dilimpahkan kepada manusia. Mendapatkannya hari ini, lalu berharga dikemudian hari. Aku pernah mendengarkan cerita dari seorang nenek yang umurnya sudah begitu tua, dia banyak bercerita tentang masa mudanya. Berkali-kali dan berulang ulang ia menceritakannya. Dari nenekku juga sering, semasa kecil aku sering bertanya pada orang-orang tua, termasuk nenekku ini. Aku bertanya tentang perjalanan dia hingga sampai ke Belitung, karena ternyata asalnya dari kota Surabaya. Atau tentang pertemuannya dengan kakek, yang ternyata mereka dijodohkan ketika nenekku berumur 15 tahun.

Jika berbicara tentang kenangan, mungkin tiada habisnya, layaknya dirimu, jika bercerita tentang kenangan. Pastinya tak akan cukup seharian menceritakan dan membahasnya. Tentunya sambil tertawa hingga haru dalam hati. Tapi terkadang kamu juga lupa untuk menceritakan kenanganmu. Pasti ada yang terlewat, ada yang terlupakan dan kadang bisa teringat dengan random di hari-hari biasa. Dan hal inilah yang disebut dengan nostalgia.

Bagi kamu yang membaca ini, aku sangat yakin pasti kamu punya kenangan. Kenangan masa kecil, kenangan di kampung halaman, kenangan bersama teman dan sahabat lama, atau kenangan bersama dia yang saat ini sudah menjadi mantan. Semuanya pasti indah pada masanya, dan akan lebih indah lagi pada waktunya. Karena sebagian orang percaya bahwa hal indah hari ini akan membuatmu menangis esok hari, dan akan membuatmu terharu di kemudian hari ketika kamu mengingatnya. Kurang lebih seperti itulah cara kerja kenangan.

Bagaimana cara menyimpan kenangan?

Kenangan juga bisa disimpan dimanapun, pada sebuah lagu, pada sebuah tempat, pada sebuah benda, atau apapun. Di masa kini, orang lebih memilih untuk menyimpan kenangannya pada media social seperti instaram, facebook, twitter dan lainnya. Segala hal yang terjadi di masalalu yang berkaitan dengan benda atau tempat lainnya pasti akan tersimpan. Lalu benda itu disebut dengan kotak kenangan. Ia menunggu untuk dibuka kembali. Karena dia sangat ingin agar kau menceritakannya kepada orang lain, bisa jadi ia menunggu untuk diceritakan kepada masadepanmu, istri/suami atau anakmu mungkin.

Kotak kenangan milikku berbentuk sebuah kotak, yang di dalamnya terdapat benda-benda kecil. Seperti gelang, jam tangan, lembaran pengenal, kartu ujian, bahkan surat lembaran kelulusan sekolah. Ah ada juga beberapa handphone yang masih bisa terkumpulkan.

Apa gunanya menimpan barang untuk mengingat kenangan?

Tidak selamanya kita bisa mengingat sebuah peristiwa, kejadian taupun moment masa lampau. Perlahan-lahan ingatan lama tergantikan dengan ingatan baru. Dan suatu saat mungkin kita akan melupakan masa lampau. Bagiku, tidak bisa mengingat masa-masa dahulu adalah salah satu kejadian terburuk di dalam hidup, tentu saja aku tidak ingin mengalami hal itu. Lalu kemudian, aku mengumpulkan cendera mata dari beberapa moment dan kuabadikan di dalam kotak ini. Karena bagiku, ada sesuatu yang aku sadari dari kegiatan mengingat masalalu, yaitu “seseorang yang bisa melihat masalalu, adalah seseorang yang mampu melihat masa depan”.

***

***

Posting Komentar

0 Komentar