Tentang 14 Semester #Diary08

"Sebuah motivasi untuk kuliah untuk kamu" 



Jika kau mendengar kata 'Kuliah', pasti dibenakmu tergambarkan tentang sebuah perjalanan pendidikan selama beberapa semester. Umumnya ketika seseorang kuliah, mereka akan menempuh pendidikan selama 8 semester, malah ada yang lebih cepat selama 7 semester, atau 3,5 tahun. Namun, hal yang tidak tidak asing juga adalah kuliah 7 tahun atau kuliah 14 semester. Hal itulah yang ingin aku bagikan di sini, ketika kuliah, sebagai orang yang sangat di kenal di jurusan sendiri.


Kesadaran orang. Sialnya setiap orang mempunyai tingkat kesadaran yang berbeda-beda, terutama ketika berada dalam kondisi yang sangat genting. Bagi sebagian orang, ketika merasa sudah jauh dari visi menyeslesaikan kuliah, pastinya mengingat orang tua, yang telah membiayai. Namun tidak sedikit juga yang mengingat orang tua yang telah dibiayai, sehingga hilang sadar dan terlena di dunia kampus yang nyaman akan tongkrongan. kurang lebih seperti itulah mengenai kesadaran.


Dalam kuliah yang durasinya sudah begitu lama, pastinya banyak faktor yang membawanya ke arah sana. Termasuk juga saya.Tongkrongan atau lingkungan sangat berpengaruh dalam hal ini. Khususnya bagi saya, yang bisa dikatakan sebagai anak baru nongkrong ketika sampai di bandung dengan sejuta pesonanya. Sayangnya, pesona itu begitu lama hilangnya. Selain dari tongkrongan, banyak juga yang mempengaruhi, mental adalah salah satunya, pembentukan mental yang kurang baik semasa SMA akan berpengaruh ketika kuliah. Menjadi penakut dan pecundang bukanlah sebuah pilihan, melainkan harus dilawan. Tidak sedikit yang hengkang dari kuliah karena tidak berani berhadapan dengan para dosen karena terus ditagih tugas, atau tuntutan nilai kuliah. Juga tidak sedikit teman-teman yang hilang karena tidak bisa masuk di dalam pergaulan perkuliahan dengan alibi "saya tidak cocok dengan lingkungan itu". Atau yang paling umum adalah tidak cukup kuat untuk menanggung tugas kuliah yang tidak sesuai dengan ekspektasinya.


Segala sesuatu memanglah banyak sisi positif dan negatif. Kuliah 7 tahun memang lebih banyak negatifnya. kurang lebih ketika lulus, umurmu paling tidak menjadi seperempat abad. Secara sudut pandang pekerjaan, HR akan sulit menerima orang yang berkuliah 7 tahun dengan banyak alasan, salah satunya takut bahwa karyawannya ini "malas". Maka dari itu, kamu jangan kuliah 7 tahun. 


Kalau saya, ketika masih semester delapan dulu mencari motivasi untuk terus kuliah dan telah terbayang akan selesai dalam 14 semester, karena banyak mendengar dan membaca kisah tentang orang-orang yang sukses yang berlatar kuliah 7 tahun itu, dan saya berfikir "tidak terlalu buruk juga". Ternyata ada sisi baik juga dalam kuliah selama 14 semester, salah satunya adalah relasi yang berkali-kali lipat banyaknya, bukan teman. Relasi adalah seorang kenalan yang tahu kita dan kita tahu dia, walau bukan teman, tapi hal ini akan berguna menambah wawasan juga kesempatan untuk kedepannya.


Kalau diceritakan secara singkat alur cerita kisah saya, maka akan seperti ini jadinya:

Semester 1. Saya fokus untuk mempelajari budaya sekitar dan berteman. Karena saya yang berasal dari Belitung yang berbeda budaya dengan Bandung dengan kesundaannya.

Semester 2. Saya mulai memperluas pertemanan dan mengaplikasikan budaya -budaya yang saya tahu di Bandung. Banyak hal yang salah dan tidak tepat memang, tapi tidak apa-apa, anmanya juga belajar.

Semester 3. Saya memasuki organisasi dan mempertajam kemampuan akademik. pada semester ini serasa menjadi orang paling berguna banget.

Semester 4. Menjadi tahu lebih dalam tentang organisasi, budaya, akademik, serta tongkrongan sampai ke isi perutnya.

Semester 5. Terlena dan terlalu asik dengan organisasi, ditambah mulai mengenal game online Dota.

Semester 6. Semangat kuliah mulai hilang, organisasi jalan terus, Dota jalan tiap malam.

Semester 7. Masuk kuliah seminggu sekali, tapi tiap hari dikampus untuk nongkrong, malamnya main Dota.

Semester 8. Mulai kecewa sama diri sendiri, meihat teman-teman yang sudah hampir menyelesaikan kuliah. berfikir ulang, istilahnya re-start.

Semester 9-10. Cuti kuliah. menata lagi motivasi kuliah.

Semester 11. Mulai kuliah lagi, namun masih dengan aktifitas tongkrongan. hingga nilai tidak terlalu baik dan setengah lulus, setengah mengulang.

Semester 12. Menyelesaikan semua matakulliah, dengan mulus.

Semester 13. Mengambil skripsi, sudah semangat.

Semester 14. Pandemi korona datang. semua mimpi kabur. mals ngerjain. (tadinya berfikir untuk drop out). Tapi di 1 bulan terakhir berubah pikiran, dan akhirnya menyelesaikan kuliah dengan sisa nyawa terakhir.


Sebenarnya kuliah sama saja dengan sekolah SMP dan SMA, kuncinya hanya rajin. Rajin masuk kelas, rajin mengumpulkan tugas dan rajin belajar. Tapi hal yang tidak bisa dihindarkan adalah MALAS, yang akan terus menghantuimu saat ingin tidur dan saat akan masuk kelas. Begadang, kesiangan, telat jam pelajaran, adalah alasan umum untuk orang-orang yang tidak bisa menyelesaikan kuliahnya tepat waktu.


Dalam perjalanan 14 semester ini sungguh banyak cerita yang seru, lucu, dan bahkan sangat menarik untuk dibagikan. Hanya saja bingung alur menceritakannya seperti apa agar menjadi suatu bacaan yang layak untuk dibaca serta dibagikan kepada kawan-kawan. Semoga di lain waktu nanti, kesempatan itu ada dan akhirnya kita bisa saling bercerita bersama.


***


Posting Komentar

0 Komentar